Mencicipi Java Coffee dari ‘Republik Kopi’

By Admin

nusakini.com--Sebagai penikmat kopi, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Asman Abnur tidak mau melewatkan mencicipi kopi khas Bondowoso. Mulai dari espresso, french press, coffee latte, cappuccino dicobanya. Saat menyeruput pertama kali, rasa khas kopi yang tidak ditemukan di daerah lain. "Mantap!" ujarnya. 

Pria kelahiran Padang Pariaman ini mengungkapkan bahwa aroma kopi Bondowoso berbeda dengan kopi yang lain. "Saya itu mencium baunya dulu. Baunya saja sudah beda, apalagi rasanya," ungkapnya di sela kunjungan kerja ke salah satu kebupaten di Jawa Timur itu, Selasa (2/5). 

Kopi merupakan salah satu komoditas andalan Bondowoso, sampai-sampai daerah ini membuat brand dengan sebutan ‘Republik Kopi’. Bupati Bondowoso dinobatkan sebagai Presiden Republik Kopi. Lewat brand ini, Bondowoso hendak mengukuhkan dirinya sebagai sentra penghasil kopi kelas wahid di dunia. 

Konon, sebutan Java Coffee adalah kopi yang dinisbatkan kepada kopi Bondowoso. Klaster kopi Arabika Bondowoso memang terbilang mempunyai kualitas baik. "Dibandingkan kopi Starbuck, memang lebih enak ini," ujar Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kementerian PANRB M. Yusuf Ateh yang saat itu mendampingi Menteri PANRB. 

Kemarin, sebelum beraudiensi dengan ASN Kabupaten Bondowoso, Bupati Bondowoso Amin Said Husni mengajak Menteri Asman untuk menengok proses sangrai kopi sambil memperkenalkan kualitas kopi dari Bondowoso. 

Menteri Asman juga mengobrol dengan barista yang membuatkan kopi untuknya. "Belajar dari mana?" tanyanya. 

Menurutnya, menjadi barista benar-benar harus dilatih khusus karena sangat berpengaruh pada kenikmatan kopi. Mereka harus pandai meracik sampai mengukur seberapa besar suhu dan tekanan yang diperlukan untuk membuat espresso. Menteri Asman sebagai pengelola sebuah sekolah pariwisata di Batam yang di dalamnya terdapat pelajaran menjadi barista, tahu betul bagaimana peracik kopi harus profesional. 

Malamnya, Menteri Asman diajak ke Kampung Kopi yang terletak di alun-alun. Beberapa penjual kopi sudah berjejer untuk menyajikan kopi Bondowoso yang diracik dengan berbagai macam jenis untuk para penikmat kopi di Bondowoso. Kampung Kopi ini diadakan dua bulan sekali, yakni minggu kedua dan keempat. "Mereka pakai kopi lokal, kopi Bondowoso," jelas Bupati. 

Menteri Asman sempat berkeliling ke stand-stand untuk sekedar melihat jualan dan berbincang dengan para penjual maupun barista. Kemudian berhenti pada sebuah gubuk untuk menikmati kopi Bondowoso di malam hari. 

Dengan hasil kekayaan alam tersebut, Menteri Asman juga mendorong Pemkab Bondowoso untuk serius memajukan kopi Bondowoso dan masuk dalam industri. "Kalau diseriusin pasti bisa," ujarnya. 

Bupati mengatakan yang dicapai saat ini masih jauh dari yang diharapkan, karena masih bertumpu pada hulu. Untuk itu Bupati mengajak seluruh ASN melakukan percepatan sehingga tidak hanya menjadi penghasil kopi namun juga masuk ke industri kopi.(p/ab)